Wanginya Para Bintang Pemain Cadangan Los Angeles Lakers
Sejauh ini dengan dua puluh tujuh pertandingan yang dijalaninya, Lakers telah membukukan rekor 21–6 dan bertengger pada urutan dua wilayah barat dibawah Utah Jazz. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kekuatan ‘The King’ James dengan fisik yang masih prima meskipun diguncang dengan wabah pandemi Covid-19. Sang raja nampak tidak pernah mengeluh pada fisiknya, sehingga dia tampil secara konsisten pada pertandingan Lakers sejauh ini. Meskipun pada awal musim Lakers sempat terseok-seok karena penampilan juru gedornya Anthony Davis yang belum menemukan ritmenya, perlahan namun pasti AD menambahkan rataan poin per laga yang terus meningkat.
Tidak ada yang berubah secara signifikan pola penyerangan Lakers yang masih mengandalkan KCP di sayap kanan, Kuzma yang sering melakukan overlapping, Lebron James yang biasa mendribble bola dari belakang dan mengakhirinya dengan lay-up atau dunk sesekali, serta Anthony Davis sang rebounder handal yang sangat kokoh mempertahankan bola dan memasukkannya ke ring lawan. Dari musim lalu punggawa inilah yang berhasil mengalahkan Miami Heat di final NBA 2020 dengan skor 4–2. Harumnya tembakan KCP dan Kuzma sangat berdampak pada presentase tembakan tripoin Lakers selain tambahan dari sang raja dan ‘unibrow’, Anthony Davis.
Masa depan Lakers nampaknya akan bergantung kepada Anthony Davis dan Kuzma sebagai mega bintang Lakers saat ini, mengingat umur Lebron James yang semakin menua. Namun setidaknya, penuaan Lebron James secara alami akan tertutupi dengan kuatnya bangku cadangan dalam menghalau serangan lawan dan memperkuat serangan yang mampu membombardir pertahanan lawan. Setidaknya mari kita analisis satu-persatu para bintang pemain cadangan Lakers yang sedang unjuk gigi pada musim ini, yaitu Montrezl Harrell, Talen Horton-Tacker, Alex Caruso, dan Kyle Kuzma setidaknya untuk musim ini.
Pertama Montrezl Harrell yang akrab disapa ‘Trezz’ oleh rekan-rekannya, sang power forward ini memiliki wajah yang cukup garang dan sepintas mengingatkan kita pada Kenneth Faried, seorang pemain NBA yang juga memiliki rambut gondrong dan postur tubuh ideal seperti Trezz. Lakers menikung Harrell dari saudara sekotanya Los Angeles Clippers dan diikat selama dua tahun. Sebelumnya ketika masih berseragam Clippers, Harrell mencatatkan rataan poin tertinggi dalam karir professional basketnya di NBA yaitu 18,6 poin dan 7,1 rebound per laga. Harrell sangat piawai dalam mendapatkan offensive rebound dan devensive rebound, selain itu dia juga sangat kuat ketika berusaha memasukkan bola ke ring dan tidak jarang dia hampir selalu mendapatkan tripoint play dari lay-up maupun dunk-nya. Sejauh ini dia mengoleksi rataan poin 13,5 dan 6,3 rebound untuk penampilan pertama kalinya di musim regular Bersama Lakers. Dengan ini pelatih kepala Lakers, Frank Vogel, tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu Lebron James atau Anthony Davis absen pada musim regular, karena Trezz siap memikul beban Lakers untuk mendulang poin di jala ring lawan sebanyak-banyaknya serta mengencangkan sabuk pertahanan dengan komando Marc Gasol.
Pemain yang kedua adalah sang rookie Talen Horton-Tacker dengan posisi shooting guard yang diambil Lakers melalui NBA draft pada tahun 2019 oleh Orlando Magic. Pemain muda ini memiliki kecepatan di atas rata-rata ketika melakukan lay-up dibarengi dengan ketangkasan dalam men-dribble bola yang cukup membuat nyaman Quinn Cook untuk duduk lebih lama di bangku cadangan. Selain itu, THT juga cukup tangkas dalam menembak bola dari luar garis bujur sehingga terkadang mampu mendulang poin bagi Lakers persis seperti yang dilakukan oleh KCP. Satu hal yang perlu dilakukan Lakers untuk terus menempa pemain ini adalah dengan memberikan waktu demi mengembangkan skill dan kepercayaan dirinya serta memberikan kesempatan untuk berjejer dengan Kyle Kuzma.
Ketiga adalah punggawa lama Lakers yang sering mondar-mandir dari tim G-League sebelum Lebron James datang, yaitu Alex Caruso. Sang pemain bertahan yang memiliki kemampuan menembak dan steal yang sering dipuji oleh kawan maupun lawan. Carushow, sapaan akrabnya menjadi perhatian publik ketika dia menggantikan peran Avery Bradley pada Playoff kemarin yang bukan hanya mampu merotasi Rajon Rondo sebagai point guard tetapi juga mampu berperan layaknya Lebron James kedua bagi tim ini ketika Lebron di Tarik keluar oleh sang pelatih. Pemain yang masih berumur 26 tahun ini menjadi dambaan bagi klub-klub lain di NBA untuk bisa dibajak, manajemen Lakers harus waspada dengan kondisi itu karena tembok pertahanan Lakers akan dibombardir oleh lawan jika Lakers tidak mampun mempertahankannya atau mencari pengganti yang sepadan dengannya. Untuk saat ini, Caruso masih menjadi pemain yang unik dan belum ada pemain lain yang memiliki skill hampir sama dengannya.
Terakhir adalah bintang ketiga Lakers seperti yang disebut-sebut oleh komentator NBA ketiga Lakers resmi mendaratkan Anthony Davis melalui skema pertukaran yang cukup menguras pemain muda mereka. Kyle Kuzma yang resmi mendapatkan kontrak dari puma tahun lalu dan masih menjadi pemain yang digadang-gadang sebagai pemain masa depan Lakers Bersama Anthony Davis yang baru saja menandatangani kontrak selama lima tahun. Kuzma merupakan paket lengkap untuk seorang pemain penyerang, karena kemampuannya yang dianggap mirip dengan rekan setimnya dulu Brandon Ingram. Hampir setiap laga, Kuzma mampu mencatatkan poin double digit yang memberikan sumbangan kemenangan Lakers secara konsisten. Namun salah satu kelemahan Kuzma yang disebut masih menjadi beban rekan setimnya adalah kemampuan bertahannya. Kuzma sering melakukan pelanggaran terhadap pemain lawan disaat bola sebenarnya bisa direbut secara aman, sehingga pelanggaran yang dibuat Kuzma terkadang menjadi boomerang bagi Lakers ketika menghadapi pertarungan poin yang krusial. Namun merujuk pada komentar pelatih kepala Lakers, kemampuan bertahan Kuzma akan ditingkatkan lagi dalam metode Latihan yang diberikannya sehingga mampu menjadi pemain dengan paket lengkap tanpa keraguan apapun.
Jika memang Lakers mampu meramu dan memfasilitasi keempat bintang pemain cadangan ini secara konsisten, mungkin saja Lakers akan menjadi salah satu tim basketball yang sulit dikalahkan pada gelaran musim ini sekaligus mampu mempertahankan gelar juaranya dibawah komando kepelatihan Frank Vogel.